Selasa , Oktober 3 2023

Maulid Nabi, Mustasyar PWNU Prov.Bali Ajak Warga Mahabbah Kepada Rosulullah

Memperingati maulid Nabi merupakan rutinitas Umat Islam Wabilkhusus Warga Nahdliyin, Tak Kecuali Yayasan Insan Barokah Nusantara memperingati Maulid Nabi dengan berbagai Lomba Dan Pengajian Akbar, Senin (10/12/22).

Pengajian Akbar kali ini menghadirkan Ir. KH. Agus Toha Al Amnani Pengasuh Jam’iyah Amnaniyah Sirojut Tholibbin yang juga Mustayar PWNU Prov.Bali.

Gus Toha dalam mauidhoh nya menceritakan kaifiyah Mbah Yai Kholil Bangkalan pada pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu membaca Maulid Al Barjanji sekaligus dengan makna nya yang di bacakan mulai dari jam 07:00 pagi hingga sebelum Ashar, suatu ketika pada saat pengajian berlangsung ada pedagang gentong keliling yang mampir saat pengajian tengah berlangsung sambil berteriak “gentong-gentong” guna menawarkan dagangan nya kepada para jamaah yang hadir di pengajian tersebut, di karenakan pedagang tersebut berteriak “gentong-gentong”, lalu kepala pesantren datang menghampiri pedagang guna menanyakan “kok bapak teriak-teriak” di jawablah oleh pedagang tersebut, “saya jualan gentong pak, saya lihat di sini sedang ada keramaian seperti pasar maka nya saya teriak untuk menawarkan dagangan saya”,

“ini Pengajian Maulid pak yang di adakan Mbah Kholil Bangkalan” tutur kepala pesantren tersebut, lalu kepala pesantren tersebut menyampaikan “bapak duduk saja mendengarkan pengajian, nanti setelah pengajian, gentong bapak saya borong semua”, karena sudah di iming-imingi begitu akhirnya pedagang tersebut duduk mendengarkan pengajian dari Mbah Yai Kholil, yang dimana isi Al Barjanji banyak menceritakan kehidupan ataupun keistimewaan Nabi Muhammad SAW,

sehingga pedagang tersebut muncul rasa keingin tahuan akan sosok Nabi Muhammad SAW, atau bisa di bilang muncul rasa cinta atau mahabbah kepada Nabi, sehingga pedagang tersebut berpikir bagaimana cara bertemu Sang Nabi, hingga pada saat mendengarkan pengajian pedagang tersebut tertidur, dan tidak lama kemudia Mbah Yai Kholil di kejutkan dengan bau yang sangat wangi, dan
Mbah Yai Kholil mengatakan wangi ini menandakan hadir nya Nabi Muhammad SAW pada pengajian ini, hingga seluruh santri di dawuh mencari di mana asal wangi tersebut, serta konon wangi tersebut bukan hanya di area pengajian melain kan seluruh Bangkalan, setelah di cari dan di cari oleh para santri, ketemulah asal wangi tersebut yang ternyata di pedagang gentong yang sedang tertidur, para santri pengurus mencoba membangunkan pedagang itu, tapi ternyata pedagang tersebut sudah meninggal, lalu pada saat itu Mbah Yai Kholil mengatakan, “ini laki-laki Wali nya Allah, karena hati nya ada rasa cinta mahabbah kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW”” ada rasa cinta mahabbah saja bisa jadi wali.

Selain menceritakan tentang mahabbah kepada Rosulullah Gus Toha juga menjelaskan urutan bersedekah yang benar,
1 Kepada kedua orang tua
2 Kepada kerabat dekat
3 Kepada yatim dan fakir miskin
4 Kepada fisabilillah

Melalui momentum maulid ini, Ir. KH. Agus Toha Al Amnani mengajak hadirin menumbuhkan rasa cinta kita kepada Rosulullah agar kelak kita dapat syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Penulis : M.Ridwan

About Ardiansyah Nudin

Check Also

PAC Muslimat NU Densel Gelar Seminar Keaswajaan Untuk Muslimat Denpasar

Media NU – Guna memperkuat keimanan serta membentengi terhadap radikalisme, PAC Muslimat NU Densel gelar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *