Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar Bali menggelar Tahlil dan Doa Bersama untuk Wakil Ketua II STAI Denpasar Bali Al Maghfurlah Drs. KH. Achmad Qosim, M.Pd.I yang wafat pada hari ahad, 18 september 2022.
Ketua Senat STAI Denpasar Drs. H. Mahrusun Hadiono, M.Pd.I “menyampaikan kenangan ketika menjenguk beliau sakit dalam keadaan menggunakan infus mengucapkan STAI, STAI, ini sebagai bentuk wujud kecintaan beliau kepada kampus ini.”
“Semua tidak menduga bahwa beliau begitu cepat menghadap Allah swt, memang dalam hidup ini yang tidak bisa dikira kira adalah kematian dan itu tidak bisa direncanakan karena tidak ada yang tau, semuanya adalah rahasia Allah swt.” Tuturnya
“Meninggal itu tidak menunggu sakit, kematian juga tidak menunggu tua atau muda bisa jadi yang muda lebih dulu ketimbang yang lebih tua.”
“Kita semua merasa kehilangan, beliau pergi begitu mendadak tapi itulah takdir dari Allah swt. Hikmah dari kematian adalah kita harus siap, kapan saja, dan dimana saja.” Terang Ketua Umum MUI Provinsi Bali
Kemudian Beliau “menceritakan riwayat tentang Kiai Achmad Qosim, diawali bergabungnya beliau dengan STAI Denpasar pada tahun 2010, beliau adalah sahabat saya sekaligus guru saya yang memiliki karakter mengagumkan” Terang Mustasyar PWNU Bali
“Pertama, ketika ada urunan atau sedekah diorganisasi beliau ini tidak sulit, beliau ini sangat murah. Karena beliau berpikirnya untuk kepentingan orang banyak, sehingga beliau itu mudah mengeluarkan untuk siapapun.”
“Kedua, kelebihan dari beliau adalah sebagai dai diminta untuk ceramah dimana saja pasti diusahakan hadir, walaupun di daerah Canggu itu subuh, subuhpun beliau tetap hadir. Rasa memperhatikan kepada umat itu luar biasa walaupun subuh, malam hari dan jarak yang jauh.” Tuturnya
“Ketiga, beliau melayani masyarakat yang jauh untuk melaksanakan tahlil dan doa. Keempat, beliau itu termasuk guru saya, yaitu pembelajaran bahasa arab secara teori dan komunikatif karena beliau memiliki kemampuan tersebut, beliau guru dari dosen, dan guru dari para mahasiswa.” Pungkasnya
Tahlil dan doa bersama untuk Kiai Achmad Qosim diawali dwngan tawassul, yasin, riwayat hidup (manaqib), dan ditutup doa. Turur dihadiri Jajaran Pimpinan Yayasan, Pimpinan Sivitas Akademika, dan ratusan mahasiswa yang ikut mendoakan beliau.***
Pewarta : LTN NU Kota Denpasar