Sabtu, 23 Juli 2022, Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Provinsi Bali menyelenggarakan Dialog Keaswajaan dengan tema “Mengapa Harus ber- NU ?” bertempat di sekretariat PW. ISNU Bali, Kuta, Badung.
Ketua ISNU Bali Syahrial Ardiansyah “menyampaikan bahwa tema ini diambil sebagai modal dan tambahan ilmu pengetahuan tentang ke-NU-an, NU yang berpaham Ahlussunnah waljamaah ini menjadi aliran islam yang mudah diterima dan selaras dengan dasar Negara Indonesia.” Terang Dosen STAI Denpasar Bali
“Bukan itu saja amaliyah yang dilakukan oleh paham Aswaja ini mampu menyesuaikan dengan praktek kearifan lokal yang ada diwilayah nusantara, sebagaimana yang ada di Bali ini.”
“Kami mengajak kepada generasi milenial seperti IPNU, IPPNU, dan PMII agar terus istiqomah ber-NU.” Ungkap Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri
“Seyogyanya rekan dan rekanita dari kalangan pelajar IPNU dan IPPNU mengabdi di NUnya berjenjang secara linier setelahnya ke PMII, terus GP. Ansor, Fatayat NU, ISNU hingga kepengurusan NU baik yang ada ditingkat kecamatan, kabupaten hingga seterusnya.”
Hadir memberikan materi dalam acara tersebut yaitu Intelektual Muda NU Gus Rifqil Muslim Suyuthi, S.Pd.I, .M.Pd Pengasuh Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah, Kaliwungu, Kendal dan Ketua STIK Kendal Dr. KH. Ahmad Tantowi, M. Si, M. Pd yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fikri, Kendal.*** (syah)